Keanzikal Keanzikal Author
Title: AMALAN AJAIB !! MENGUBAH SENGSARA JADI BAHAGIA
Author: Keanzikal
Rating 5 of 5 Des:
Sedekah yang diberikan kepada yang berhak menerimanya, berbuat amal makruf, berbakti kepada kedua orang tua dan bersilaturahmi, kesemuan...
Sedekah yang diberikan kepada yang berhak menerimanya, berbuat amal makruf, berbakti kepada kedua orang tua dan bersilaturahmi, kesemuana itu dapat mengubah kesengsaraan menjadi kebahagiaan dan dapat menambah umur serta dapat memelihara diri dari keburukan yang membinasakan. (HR. Abu Nu'aim)

Termasuk yang dapat mengusir perasaan gundah dan gelisah adalah berbuat baik kepada sesama makhluk dengan ucapan, perbuatan serta berbagai bentuk kebajikan. Dengan kebaikan tersebut Allah akan menghilangkan kesusaan baik dari prang beriman ataupun prang kafir sesuai kadar kebaikannya. Akan tertapi, prang beriman memiliki bagian yang ;ebih sempurna. Karena perbedaannya bersumber dari keikhlasan dan harapanakan pahala Allah Ta'ala. Dengan modal tersebut Allah meringankan baginya dalam mengerahkan tenaga untuk berbuat baik karena ada kebaikan yang ingin diraih Allah juga meringankan baginaya dalam mencegah keburukan dengan penuh ikhlas dan harapan akan pahala dari Allah SWT.

Allah SWT telah mengabarkan bahwa semua perkara yang disebutkan dalam surat An-Nisa:114 adalah kebaikan, dan kebaikan selalu mendatangkan kebaikan berikutnya serta menolak keburukan. Seseorang ang berharap kepada Allah, maka Allah akan memberikan kepadanya pahala yang banyak, salah satu diantaranya adalah merubah kesengsaraan menjadi kebaikan.

Berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Abu Nu’aim di atas ada beberapa tips yang harus dijalani bagi siapapun yang ingin umurnya panjang dan memberantas kesengsaraan dalam hidupnya. Adapun beberapa tips itu adalah :

  1. Sedekah kepada yang berhak menerimanya. Sedekah termasuk amaliah yang sering dilakukan oleh setiap pribadi muslim di duna ini. Sudah menjadi kebiasaan dan terutama di bulan-bulan ramadhan, dimana seluruh umat muslim pada waktu itu amal apapun akan dilipatgandakan oleh Allah swt ternasuk sedekah. Akan tetapi yang menjadi pertanyaan, sudahkan semua paha ilmunya sedekah? Sedekah itu tidak ngawur dulur. Tidak asal diberikan begitu saja karena dalam sedekah ada pendidikan karakter. Dimana Si kaya memotivasi Si miskin agar tidak selamanya menjadi peminta-minta. Sekaligus juga mendidik Si kaya agar berjiwa lembut lantaran peduli dengan lingkungan sosial. Sedekah yang baik itu tidaklah bersifat karikatif. Contoh sedekah luar biasa yang dapat mengentaskan kemiskinan adalah dengan memberi bantuan Si miskin berupa modal usaha atau langsung dibelikan alat usaha. Itu jauh lebih kongkrit dan real. Kalau hanya diberi sedikt uang saja itu sifatnya temporal, ya selamanya Si miskin akan menjadi peminta-minta. Akan tetapi, bila dengan modal usaha atau alat usaha yang diperlukan dia akan menjadi lebih mandiri secara ekonomi bahkan tidak menutup kemungkinan akan membantu mengentaskan saudara miskin lainnya. Itulah ilmu bersedekah yang hanif dalam islam. 
  2. Berbuat kebaikan (amal ma’ruf). Orang yang sumpek terlihat dari wajahnya. Lihatlah pada wajahnya sungguh tidak ada aura yang memancar. Dipandang saja tidak sedap apalagi kalau diajak berbicara. Itulah ciri-ciri orang yang hubbud durnya. Dia tidak menyadari kalau manusia boleh berangan-angan dan berkehendak tetapi tetap mesik 0.001 persen Allah-lah yang menentukan segalanya. Bandingkan dengan pribadi sosok ulama yang benar-benar ulama bukan ulama syu’ atau ulama syaithan. Beliau radliallahuanhu memiliki pribadi yang ecolistik. Yaitu pribadi yang hobi berbuat baik. Jadi, dalam laku kesehariannya tidak ada hal yang menyenangkan baginya selain berbuat baik dan berbuat baik. Siapa pun orangnya jika sudah mempu mempraktekkan laku tersebut tentu hatinya akan dipenuhi dengan ketentraman itulah mengapa orang yang ahli berbuat baik bisa dikatakan panjang umur. Kenapa demikian? Karena di dalam hatinya senantiasa mengalir semangat optimis dan penuh keyakinan dalam menghadapi hidup. Tiada sekecil apapun masalah yang dihadapi itu menyurutkan potensi niatnya. Justru ia mampu mengubah masalah menjadi pahala dan mengubah resiko menjadi peluang. Laa khaufun alihim walahum yahzanuun. Itulah karakter holistik seorang waliyullah. Ingin jadi kekasih Allah? Masukilah denan pintu ecolistik tersebut. 
  3. Berbakti kepada kedua orang tua. Manjadi sorang anak itu gampang-gampang susuh. Terlebih dalam mengahdapi orang tua kita yang sudah udzur (manula). Kecenderungan orang tua dalah cerewet dan selalu ingin segera dilayani. Terkadang sudah dilayani pun masih mencela dan membentak-bentak. Itulah ujian kita sebagai anak. Karena semahal apapun perawatan yang kita berikan kepada kedua orang tua tentu tidak akan mampu kita membalas budi. 
  4. Membangun silaturahimi. Sebaik-baik keluargamu adalah yang mencukupimu dan tidaklah menjadi keluargamu orang yang paling menyengsarakanmu. Muliakanlah keluargamu karena meraka adalah sayapmu yang dengannya engkau terbang kepada-Nya dan dengannnyua engkau mengalahkan musuh-musuhmu. Barang siapa yang dikaruniakan harta oleh-Nya, maka hendaklah menyambung dengannya tali kekerabatan. Teman adalah ikatan rohani, sedangkan saudara adalah ikatan jasmani dan permusuhannya akan menghanguskan agama. Jangan banyak mencela karea sesungguhnya celaan akan melahirkan dendam dan menyebabkan kebencian. Jika temanmu mendapat jabatan atau kedudukan kemudian engkau mendapat sepersepuluh dari persahabatannya, maka ia bukanlah teman yang buruk. Kekerabatan memerlukan kecintaan, sedangakn kecintaan tidak memrlukan kekerabatan. Sesungguhnya orang-orang miskin adalah duta-duta-Nya dibumi, barangsiapa menolaknya berarti ia telah menolak-Nya dan barangsiapa yang memberi berarti ia telah memberi-Nya. 
Sebenarnya itdak hanya empat hal diatas bentul amaliah yang dapat menjadikan pelakunya panjang umur, selamat dan memiliki hati yang “Qalban Saliman”, masih banya perilaku kebajikan lainnya. Tujuannya hanya satu aitu berbuat bak dan berbuat baik tanpa berpikir pahala lagi. Perbanyaklah perbuatan yang bermanfaat buat orang lain kemudian abadikan amal itu dengan cepat-cepat melupakannya. Jangan pernah diingat-ingat lagi. Ingatlah terus bahwa dosa manuasia itu pasti dicatat sementara amal shalih belum tentu dterima. Camkan itu baik-baik dalam ingatan. Jika sudah benar-benar dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari berarti Anda sudah bergegas detik itu pula untuk mi’raj kepada Allah dengan niatan yang sesungguhnya. Itulah tingkatan orang-orang yang akan dihindarkan dari mati dalam kondisi hina, dihindarkan dari kesengsaraan dunia dan akhirat.

About Author

Advertisement

Post a Comment

 
Top