Kanker pada anak memang berbeda dari kanker yang dijumpai pada orang pada dewasa. Kanker pada orang dewasa dapat dicegah, sementara pada anak tidak. Perlu diketahui bahwa pola hdup dan makanan yang sehat tetap harus diajarkan kepada anak-anak sejak dini. Bukan semata bertujuan untuk mencegah kanker yang dapat timbul pada usia kanak-kanak, namun untuk mencegah agar pada saat mereka menginjak usia dewasa, dapat terhindar dari berbagai jenis kanker yanb biasanya menyerang orang dewasa.
The International Union Against Cancer, atau lebih dikenal dengan UICC, menganjurkan kepada orang tua agar mengajarkan anak-anak, antara lain untuk tidak merokok, makan dengan pola gizi seimbang, dan mengikuti program imunisasi yanb erlaku di negara masing-masing. Himbauan tersebut bertujuan agar anak-anak itu saat menginjak usia dewasa dapat terhindar dari kanker paru, kanker usus besar, kanker hati, kanker leher rahim, dan kenis kanker lain yang hanya dapat terjadi pada usiha dewasa.
Leukimia merupakan anker sel darah putih yang paling sering terjadi pada anak-anak dan remaja. Ketidakharmonisan sel darah putih ini terbentuk dari sumsum tulang . Penyebarannya sangan cepat melalui peredaran darah dan akan menyerang sel-sel sehat. Meskipun kanker sering terjadi pada anak-anak, perlu diketahuk bahwa kebanyakan anak dan remaja penderita leukimia berhasil diobati.
Faktor resiko leukimia pada anak
Para dokter todak mengetahui secara tepat penyebab terbersar leukimia pada anak, namun faktor tertentu dapat meningkatkan kemungikinan terkena leukimia. Resiko leukimia pada anak meningkat apabila anak memiliki :
- Kelainan bawaan seperti sindrom Li-Fraumeni, Down syindrome atau Klinefelter syndrome
- Permasalahan sistem imun bawaan seperti ataxia telangiectasia
- Saudar laiki-laki atau perempuan dengan leukimia, terutama saudar kembar identik
- Riwayat terpapar oleh radiasi tinggi, kemoterapi, atau bahan kimia seperti benzene
- Riwayat penolakan sistem imun, seperti pada transplantasi organ
Gejala leukimia pada anak
Gejala-gejala leukimia merupakan gejala yang menyebabkan anak harus berkunjung ke dokter. Artinya ini adalah hal baik karena penyakit ini dapat dideteksi lebih dini. Diagnosis awal penyakit ini meningkatkan keberhasilan pengobatan. Beberapa tanda dan gejala leukimia pada anak muncul setelah sel darah putih mendesak dan menyerang sel normal lainnya. Gejala umum yang dirasakan :
- Kelelahan atau kulit pucat
- Infeksi dan demam
- Mudah berdarah dan memar
- Nafas pendek
- Batuk
Gejala lain depat berupa :
- Nyeri tulang atau sendi
- Bengkak pada daerah perut (abdomen), wajah, tangan, ketiak, paha
- Pembengkaan di atas sulang selangkangan
- Kehilangan nafsu makan dan kehilangan berat badan
- Sakit kepala, kejang, masalah keseimbangan dan penglihatan tidak normal
- Muntah
- Ruam
- Malah pada gusi
Diagnosis Leukimia pada Anak
Diagnosa Leukimia pada anak dilakukan dengan melihat riwayat medis dan hasil pemeriksaan fisik. Tes ini biasanya untuk mendiagnosia leukimia seta mengklasifikasikan jenisnya.
Tes awal ini termasuk di dalamnya :
- Tes darah untuk mengukur/menentukan sel darah dan melihat bagaimana mereka muncul;
- Aspirasi dan biopsi sumsum tulang, biasanya diambil dari tulang panggulm untuk memastikan diagnosa leukimia;
- Lumbar puncture atau spinal tap, untuk memeriksa penyebaran sel leukimia dalam cairan yang berada di otak dan sumsum tulang belakang;
- Pemeriksaan pantologi sel-sel darah di bawah miskroskop. Spesialis pemeriksaan ini juga memeriksa sample sumsum tulang untuk jumlah sel pembentuk dara dan sel lemak.
Post a Comment